Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Kitab Kejadian Dan Suku Miao PDF Print
User Rating: / 0
PoorBest 
Sunday, 14 October 2007

Suku Miao atau Miautsu dahulu tinggal dipedalaman negeri Cina, selatan dari sungai Yang Tze, tetapi kemudian tergeser kearah gunung-gunung. Suku Miao yang dimaksud dalam karangan ini, menyatakan bahwa mereka tergeser dari propinsi Kiangsi. Tradisi suku Miao relatip sangat eksak dibandingkan dengan tradisi suku lain karena mereka menuliskannya dalam bentuk sajak. Kalimat kedua menerangkan kalimat pertama. Sajak ini dibacakan pada pesta perkawinan dan upacara penguburan. Itu sebabnya sajak ini terpelihara dengan baik selama ribuan tahun. Yang mengherankan ialah ada banyak sekali persamaan sajak suku Miao ini dengan Kitab Kejadian, walaupun ada juga perbedaannya.

Contoh sajak (terjemahan bebas):

PENCIPTAAN.

Pada hari Tuhan menciptakan langit dan bumi,
Pada hari Dia membuka pintu cahaya,
Dibumi Dia membuat banyak tumpukan tanah dan batu
Dilangit Dia membuat badan matahari dan bulan.
Dibumi Dia buat elang dan layang-layang.
Didalam air Dia menciptakan udang gala dan ikan.
Dihutan Dia membuat macan dan beruang,
Buat tumbuh tumbuhan untuk menutupi gunung.
Membuat hutan-hutan,
Membuat rotan yang hijau dan ringan,
Membuat barisan bambu.

Selanjutnya sajak ini melukiskan penciptaan manusia dari kotoran, laki-laki dan perempuan. Nama manusia pertama ialah Kotoran (Dirt). Anaknya bernama Se-The, Anak Se-The bernama Lusu. Anak Lusus bernama Gehlo . Anak Gehlo bernama Lama. Anak Lama bernama Nuah. Istri Nuah ialah Gaw Bo-lu-en. Anak-anak mereka ialah Lo Han, Lo Shen dan Jah-hu.

Perhatikan persamaan nama Nuah dari sajak suku Miao dengan Nuh dari Alkitab. Nama istri Nuah ialah Gaw Bo-lu-en tidak ada dalam Alkitab. Lo Han mirip betul dengan Sam, Lo Shen dengan Sem dan Jah-hu dengan Japhet.

Kemudian dikisahkan manusia menjadi sangat jahat kecuali Nuah dan keluarganya. Tuhan datangkan banjir yang mirip betul dengan banjir Nuh dalam Alkitab. Tetapi Nuah dan keluarganya diselamatkan dalam kapal yang sangat besar, yang dibuatnya sebelumnya. Selanjutnya setelah banjir reda, dikisahkan menara Babel dan keturunan Nuah dan keluarganya yang mirip sekali dengan Alkitab. Kisah Kejadian versi suku Miao ini jauh lebih teliti dan mirip dengan Kitab Kejadian Alkitab daripada kisah Enuma Elish dari Babilonia.

Mengapa ada persamaan yang begitu banyak antara kisah suku Miao dengan Alkitab? Menurut saya karena suku Miao mengisahkan Penciptaan dan awal sejarah manusia yang sama dengan Kitab Kejadian. Keduanya memang betul-betul terjadi. Mengapa ada perbedaan? Perbedaannya kecil dan hal ini lumrah karena yang menulis Kitab Kejadian lain daripada yang menulis sajak suku Miao.

Orang-orang percaya, kaum injili, percaya bahwa ini adalah bukti bahwa Kitab Kejadian betul-betul terjadi dan penulisannya berdasarkan Wahyu Allah kepada Musa, Joshua dll. Tentu saja mengenai penciptaan alam semesta dan manusia pertama baik penulis sajak suku Miao, baik Musa bahkan Adam sendiri tidak melihatnya sendiri. Saya percaya Adam sudah diberi Wahyu oleh Allah mengenai hal ini. Penulis sajak suku Miao mengisahkan kisah Penciptaan yang diceritakan Adam kepada anak cucunya. Musa juga sudah tahu kisah ini. Tetapi penulis sajak suku Miao menulis sajaknya berdasarkan apa yang ia dengar dari nenek-moyangnya. Musa menulisnya berdasarkan apa yang ia dengar dan diberi Wahyu oleh Allah untuk menulisnya secara tepat dan sesuai dengan kehendak Allah.

Orang-orang tidak percaya atau percaya setengah-setengah, kaum liberal, tetap akan menolak bahwa Kitab Kejadian benar-benar terjadi. Banyak dari mereka percaya teori evolusi. Dahulu mereka bilang Kitab Kejadian ditulis oleh rabi-rabi Yahudi sewaktu masa pembuangan berdasarkan mitologi Babilonia Enuma Elish. Dengan didapatinya sajak suku Miao ini, apa kata mereka? Orang tidak percaya akan mempunyai seribu satu alasan untuk tetap tidak percaya.

Sejak tahun 1987 saya percaya bahwa sesungguhnya Allah, Pencipta langit dan bumi dengan segala isinya, paling tahu bilamana dan bagaimana Dia menciptakan alam semesta dan sejarah umat manusia mula-mula. Dan melalui Kitab Kejadian Allah telah mengisahkannya kepada kita. Yang menulis Kitab Kejadian memang manusia, dan dalam bahasa manusia yang serba terbatas, tetapi dengan Wahyu dan bimbingan dari Allah.

 

 

Renungan: Gereja Bertumbuh Di Tengah Penganiayaan

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk PERCAYA KEPADA KRISTUS melainkan juga MENDERITA UNTUK DIA" (Filipi 1:29).

 

Banyak pelajaran penting dapat kita petik dari apa yang terjadi dalam sejarah gereja di RRC. Salah satunya ialah bukti bahwa betapapun besar penganiayaan politik terhadap gereja, gereja bisa terus bertumbuh.

 

Sejak daratan RRC jatuh ke tangan komunis pada tahun 1949, kesulitan dan kesengsaraan mulai menyerang kekristenan. Sebelumnya, ada 20.000 gedung gereja, 6.000 misionaris dan 10.000 penginjil dari RRC sendiri dan ada 2.000 pendeta yang sudah ditabiskan. Hampir semua denominasi gereja besar di dunia terwakili di RRC. Mereka telah bekerja 100 tahun untuk memenangkan satu juta orang Kristen. Tetapi dalam 10 tahun pertama komunis berkuasa, semua gedung gereja dan semua yang kelihatan secara lahiriah dihancurleburkan. Semua sekolah teologi/seminari serta rumah sakit Kristen ditutup dan semua penginjil luar negeri diusir oleh pemerintah.

 

Pada tahun 1959 semua gereja ditutup, kecuali beberapa gereja yang dipercayai oleh pemerintah dan menjadi alat pemerintah. Pada tahun 1958 banyak pendeta yang setia kepada Tuhan mulai mundur dari pekerjaan Tuhan.

 

Semua gereja di desa-desa dan di kota-kota kecil ditutup dan mereka mengalami kesulitan yang luar biasa. Bagaimana  kebaktian bisa berlangsung jika gereja sudah ditutup dan para pendeta dipenjarakan?

 

Bagaimana pekabaran Injil dilaksanakan jika sekolah teologi ditutup, penginjil-penginjil tidak ada lagi dan Kitab Suci disita serta dibakar oleh komunis? Di dalam kesulitan dan kekecewaan itu, beberapa orang Kristen berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil dan mereka mulai berdoa kepada Tuhan. Disitulah gereja rumah tangga mulai bergerak.

 

Pada tahun 1966, Revolusi Kebudayaan meletus di RRC dan semua orang Kristen dikejar-kejar untuk dianiaya secara luar biasa. Orang Kirsten dihina dan dibawa ke tempat-tempat latihan yang sulit, mereka harus bekerja berat, diarak di jalan-jalan untuk dipermalukan. Di semua kota kecil, Kitab-kitab Suci orang Kristen disita dan dikumpulkan sehingga menjadi suatu bukit kecil. Orang komunis memaksa orang Kristen di tempat itu untuk berlutut mengelilingi bukit tumpukan Kitab Suci itu dan mengaku salah. Lalu mereka menyulut api dan membakar habis Alkitab-alkitab yang ada.

 

Orang-orang Kristen itu tidak boleh meninggalkan tempat sehingga panas api melukai wajah mereka.

 

Pada waktu itu banyak orang bunuh diri karena tidak tahan terhadap tekanan hidup, termasuk juga orang Kristen. Pendeta-pendeta yang sudah berkompromi dengan komunis tidak sanggup lagi bertahan dengan iman mereka. Mereka naik ke sebuah gedung berlantai tiga lalu terjun ke bawah dan mati. Banyak guru Injil wanita dipukuli sampai mati di gereja mereka sendiri.

Peristiwa penganiayaan yang diderita orang Kristen begitu banyak, sehingga tidak dapat diceritakan satu persatu.Tetapi melalu beberapa tahun penganiayaan, orang Kristen di RRC mempelajari suatu pelajaran yang sangat berharga, yaitu seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam Filipi 1:29, melalui penderitaan, orang Kristen mengerti bahwa kita bukan hanya dipanggil untuk percaya Yesus Kristus tetapi juga dipanggil untuk menderita bagi Dia.

Terlalu banyak kekristenan murahan diberitakan di dunia ini. "Percayalah kepada Kristus, maka engkau akan selamat"; cuma itu lalu selesai. Orang Kristen akan masuk surga dan sekaligus menikmati segala kenikmatan di dunia ini. Memang benar dengan percaya kepada Yesus Kristus kita akan selamat dan diberkati oleh Tuhan, tetapi itu baru separuh dari kebenaran Alkitab. Masih ada separuh lagi, yaitu bagaimana menjadi murid-murid Kristus yang sejati. Kita dikaruniai oleh Tuhan "bukan saja untuk percaya tetapi juga untuk menderita bagi  Kristus". Justru melalui penganiayaan dan kesengsaraan, gereja dan orang Kristen memahami arti panggilan Tuhan, iman mereka bertumbuh dan mereka mengenal arti pengharapan di dalam Kristus.

 

Apakah hikmah lain dari kasus-kasus penganiayaan di RRC itu? Di tengah keadaan tanpa pertolongan sama sekali, orang Kristen tidak dapat berbuat apa-apa kecuali berdoa, dan Tuhan menjawab. Itulah sebabnya dalam masa Revolusi Kebudayaan di Cina gereja justru makin berkembang dan terus bertumbuh. Tidak ada senjata lain kecuali doa! Mereka mengalahkan penganiayaan dan iman mereka dibangunkan melalui doa!

 

Maka setelah Mao Zedong meninggal dunia, kita melihat gereja dibangunkan secara luar biasa di seluruh Tiongkok.

 

Bagaiman gereja di RRC berkembang melalui keadaan seperti itu? Pada waktu kita sadar kita mati dan bangkit bersama Kristus, maka gereja pun bangkit oleh kuasa Roh Kudus. Gereja bertumbuh pada saat kita sadar bahwa Kristus Tuhan ada di dalam gereja! Bagi Kristus jalan salib adalah jalan menuju kemuliaan. Kita dipanggil untuk mengikuti jejakNya.

 

Artikel di atas adalah cuplikan-cuplikan dari artikel yang diambil dari Majalah Momentum No. 3/Oktober 1987 yang diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia. Meskipun artikel ini ditulis 14 tahun yang lalu, namun isinya sangat relevan dengan situasi dan kondisi yang dialami beberapa gereja Tuhan di Indonesia saat ini.

 

Marilah kita terus berdoa supaya gereja-gerja Tuhan yang dianiaya bisa bertahan dalam iman dan pengharapan kepada Kristus. Berdoa juga untuk orang-orang yang telah melakukan penganiayaan supaya Tuhan mengampuni mereka dan gereja Tuhan memiliki hati yang rela untuk mengasihi mereka.

 

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >