Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Percaya Seperti Seorang Anak PDF Print
User Rating: / 1
PoorBest 
Sunday, 11 November 2007

Ayah saya seorang yang berperawakan besar. Tingginya hampir seratus delapan puluh lima meter. Dia mempunyai tangan yang besar dan kuat. Ketika masih kecil saya suka sekali berlari ke dalam pelukannya. Lalu dia mengangkat saya tinggi-tinggi, kemudian melemparkan tubuh saya dan menangkap saya dengan tangannya yang kuat dan memberi saya pelukan hangat. Sekarang dia sudah pergi kepada Bapa di sorga, tetapi ketika masih hidup, dia adalah seorang teman yang luar biasa.

 

Seorang bayi dilahirkan dengan kepercayaan penuh kepada kedua orang tuanya. Mereka memberinya makan ketika dia lapar dan mengganti pakaiannya ketika dia mengompol. Ketika bayi itu jatuh, mereka selalu siap untuk menangkapnya dan menjaganya sehingga tidak terluka. Orangtua ditempatkan di dunia ini untuk menjaga makhluk-makhluk kecil ini.

 

Selama bertahun-tahun seorang bayi percaya bahwa orang tuanya sempurna dan tidak terkalahkan. Sama seperti anak-anak menaruh kepercayaan penuh kepada orang tuanya, kita juga dapat mempercayai Bapa surgawi kita, sehingga kehendak Allah dapat terlaksana.

 

Betapa indahnya perasaan menjadi seorang anak yang tidak pernah merasakan kekecewaan. Seorang anak tidak memahami bahwa ada orang-orang serakah yang akan memanfaatkan kepercayaan untuk meraih keuntungan.

 

Dunia seorang anak adalah dunia yang aman karena adanya iman dan percaya sang anak kepada orang tuanya.

 

Saya melihat sebuah lukisan yang menggambarkan hal ini. Seekor induk burung pipit membuat sarangnya pada dahan pohon yang terbentang di atas air terjun yang deras. Dahan itu hanya beberapa sentimeter saja di atas tempat dimana air bergelora di antara batu-batu karang dan jatuh kekolam jauh di bawah. Walaupun demikian, di dalam sarang itu tinggal lima ekor burung pipit dengan tenangnya, di bawah perlindungan sang induk, yang bertengger di sisi sarang. Burung-burung kecil itu percaya penuh kepada pemeliharaan dan keamanan yang diberikan induk mereka. Mereka aman di tengah gelora air.

 

Seperti burung-burung itu, orang percaya dapat tinggal aman dalam perlindungan yang diberikan oleh Bapa surgawi kita.

 

Orang yang baru bertobat adalah anak Allah. Dia lahir dari Allah, sama seperti masing-masing kita dilahirkan dari kedua orang tua di dunia yang telah ditunjuk oleh Tuhan. Matius berkata bahwa menjadi orang Kristen sama seperti menjadi seorang anak kecil. ‘Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga.’ Matius 18:3

 

Anak Tuhan dapat mempunyai kepercayaan kepada Bapa surgawi, sama seperti yang dimiliki seorang anak dengan orang tuanya di dunia ini.

 

Tidak lama waktu yang diperlukan seorang anak untuk menyadari bahwa suatu kali nanti ia akan dikecewakan orang lain. Teman-teman akan mengingkari janji. Anggota keluarga tidak ada ketika mereka sangat membutuhkan pertolongan. Tetapi Tuhan tidak akan meninggalkan atau membiarkan kita. Dia adalah "Sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara." Amsal 18:24.

 

Alkitab berkata untuk "Percaya kepada Tuhan dengan segenap hatimu." Amsal 3:5

Kata segenap tidak memberi tempat kepada kompromi atau keraguan. Segenap berarti seutuhnya, 100 persen, setiap hari, setiap saat. Percaya Dia sepenuhnya – 100 persen – karena Dia benar-benar dapat dipercaya.

 

 

Renungan: Testimoni by Yoseph Ade

Tanggalan atas: Memperkenalkan Buku “Left Behind Deception”

 

Memang isi buku Left behind tidak bisa saya percayai seratus persen, ada beberapa doktrin dan pengajaran akhir jaman yang saya kurang setuju. Tapi tetap saja saya membacanya sebagai sebuah fiksi. Kebenaran sesungguhnya biarkan kembali ke alkitab.

Saya menulis ini cuma sebagai respons dari terbitnya artikel ini. Saya sendiri adalah salah satu dari jutaan jiwa yang dipanen melalui novel Left Behind. ya, kekristenan saya 5 tahun yang lalu diawali dan dimulai waktu saya berjumpa dengan Tuhan melalui novel fiksi ini. Kalau tidak ada novel ini, mungkin saya akan tetap menjadi seorang atheist yang keras kepala dan kerap kali berdebat dengan teman2 Kristen saya.

Tapi Tuhan menyentuh saya pertama kali melalui novel ini, dan sejak saat itu kehidupan saya berubah 180derajat. Saya memberikan hidup saya untuk Yesus waktu baru membaca setengah dari novel Left Behind. Dan hidup saya tidak pernah sama lagi sejak saat itu.

Saya cuma mau berterima kasih pada Pengarang novel ini yang telah memberi saya jalan untuk mengenal Yesus. dan thanks untuk Yesus karena waktu saya menolak Dia, justru Dialah yang menemukan saya, melalui novel ini.

 

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >