Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Mengapa Tuhan Bisa Dicobai Oleh Iblis? PDF Print
User Rating: / 3
PoorBest 
Sunday, 11 November 2007

Mengapa Tuhan bisa dicobai oleh iblis? Bukankah iblis diciptakan oleh Yesus yang kalian anggap sebagai Tuhan, maka apakah iblis itu sederajat dengan Tuhan atau memang Yesus adalah Tuhan yang lain sehingga sah sah saja memberi uji kompetensi pada Tuhan yang menciptakannya?

Itu pertanyaan simple, bukan membandingkan Adam, Hawa, mereka itu manusia, tapi menurut kalian Yesus adalah tuhan, maka beda dong, manusia dibandingkan dengan tuhan ya jelas beda. Jadi jawab pertanyaan diatas itu bukan memberi perbandingan yang tak layak.

Tuhan adalah Allah Yang Adil, jadi Ia tidak hanya berkata, "Karena saya adalah Allah Yang Maha Kuasa maka saya akan membengkokkan hukum, yaitu upah dari dosa-dosa orang-orang yang Kupilih tidak perlu diperhitungkan."

Tidak, Allah tidak berbuat demikian. Tetapi Allah sendiri mengosongkan diri-Nya dari kemuliaan-Nya untuk menjadi seorang manusia yang rendah, menjadi pelayan umat-Nya supaya dapat menyelamatkan mereka dari hukuman yang kekal karena dosa.

Hanya Allah sendiri saja satu-satunya yang dapat menyelamatkan umat manusia karena Neraka adalah kekal. Tidak ada satu orangpun yang dapat masuk ke dalam neraka yang kekal untuk membayar upah dosa-dosanya dan kemudian keluar lagi dari sana. Hanya Allah sendiri yang mampu untuk berbuat demikian (Mazmur 40:6-8).

Yesus Kristus adalah Roh Allah yang menjelma menjadi manusia (Kolose 2:9). Dan Iblis adalah raja yang berkuasa atas seluruh umat manusia. Tuhan Allah sudah memberikan kuasa tersebut kepada Iblis (Kis. 26:18). Jadi memang Iblis dapat menguji Yesus tetapi Yesus tidak gagal dalam ujian tersebut seperti halnya yang terjadi pada manusia yang pertama, Adam dan Hawa.

Tuhan menggunakan "manusia" untuk memperkenalkan dua kebenaran besar dari Alkitab --yaitu kematian dan kehidupan--. Karena dosa manusia yang pertama menyebabkan kematian bagi seluruh umat manusia, maka siapakah Manusia yang bertanggung-jawab untuk kebangkitan dari antara orang mati? Kitab 1 Korintus 15:45 menerangkan kepada kita demikian:

"Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir [=Kristus] menjadi roh yang menghidupkan"

Sebagai "Anak Manusia", Yesus adalah sempurna tidak pernah berbuat dosa apapun baik dosa di dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Tidak ada manusia lainnya yang dapat disamakan bahkan mendekati kesucian Kristus. Kitab 1 Petrus 2:22-25 berkata kepada kita demikian:

"Ia [Kristus] tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu."

Dan kitab Ibrani 4:15 menambahkan demikian:
"Sebab Imam Besar yang kita punya [=Kristus], bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."

Kristus bukan hanya datang sebagai satu-satunya Imam Besar Agung (Imam Mahdi) yang bersih tidak pernah berbuat dosa, tetapi Dia juga adalah sang Kurban yang tidak bercacat (tidak bercela) seperti yang dijelaskan dalam kitab 1 Petrus 1:18-19 demikian:
"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat"

Dan kitab Ibrani 10:1-7 menambahkan demikian:
"Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. TETAPI JUSTRU OLEH KURBAN-KURBAN ITU SETIAP TAHUN ORANG DIPERINGATKAN AKAN ADANYA DOSA. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki --tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Kitab Suci menyatakan bahwa tanpa "penumpahan darah tidak ada pengampunan bagi dosa." Kitab Ibrani 9:22 berkata demikian:
"Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan."

Jadi pilihannya adalah kita dapat memiliki Kristus sebagai pengganti kita atau kita harus membayar upah dosa melalui darah (nyawa) kita sendiri. Atau jalan lainnya adalah untuk tidak pernah berbuat dosa sama sekali di dalam hidup kita di dunia ini yang adalah suatu hal yang mustahil bagi manusia yang fana. Setiap orang pasti pernah berbuat dosa di dalam hidupnya, baik itu dosa di dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Tidak ada satu orangpun yang selalu berbuat baik dan tidak pernah berbuat dosa.

Dalam kitab Ayub 15:14-16 kita membaca demikian:

"Masakan manusia bersih, masakan benar yang lahir dari perempuan? Sesungguhnya, para suci-Nya tidak dipercayai-Nya, seluruh langitpun tidak bersih pada pandangan-Nya; lebih-lebih lagi orang yang keji dan bejat, yang menghirup kecurangan seperti air."

Itulah sebabnya Yesus menjelma menjadi manusia untuk menjadi contoh (panutan) yang harus diikuti oleh umat-Nya. Dan bukan itu saja, Yesus juga datang untuk menggenapi seluruh hukum Allah supaya dapat menutupi dosa-dosa umat-Nya sehingga mereka dapat terlihat sempurna di hadapan Allah walaupun sebenarnya mereka juga adalah orang-orang yang berdosa.

Dan sama seperti umat-Nya Yesus sebagai sang Juruselamat juga harus diuji, kalau Yesus gagal dalam ujian tersebut maka tidak ada satu orangpun yang bisa menjadi sang Juruselamat yang sempurna yang sesuai dengan syarat-syarat Allah. Tetapi dalam kitab dalam 1 Yohanes 11:25 Yesus dengan tegas berkata demikian:
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati"

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >