Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Titipan-Titipan Tuhan Di Tangan Kita PDF Print
User Rating: / 3
PoorBest 
Saturday, 16 August 2008

Suatu saat, ketika suster anak saya mau mengundurkan diri, saya bertanya tentang kesannya selama dia ikut ke gereja. Dia mengatakan sangat berkesan atas kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus atas umatNya. Lalu saya mensharingkan tentang keberdosaan manusia, akibat dosa dan keselamatan oleh Kristus. Puji Tuhan! Dia mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan akhirnya dia mau ke gereja di desanya. Setelah itu, saya mengatakan kepadanya bahwa dia adalah orang yang sangat beruntung. Tuhan sangat mengasihi dia sehingga “menitipkan” dia untuk bekerja di keluarga saya, berkesempatan ikut ke gereja, mendengarkan injil dan akhirnya bertobat kepada Tuhan. Dari pengalaman ini, saya mempelajari dua hal:

 

Pertama, saya sadar bahwa sebenarnya Tuhan menitipkan kepada saya bukan hanya dia, tetapi masih banyak orang di sekeliling saya di mana saya berkesempatan memberitakan Injil, baik karyawan, keluarga, teman sekolah, relasi bisnis, orang yang duduk di samping saya ketika di kereta api, dll. Sebenarnya banyak orang yang dititipkan Tuhan kepada kita, tetapi maukah kita menangkap kesempatan itu? Sebenarnya banyak orang yang dititipkan Tuhan kepada kita, tetapi maukah kita menangkap kesempatan itu? Atau kita hanya menunggu orang datang kepada kita dan menanyakan tentang Tuhan Yesus? Jika kita hanya menunggu, tanpa sadar kita telah melewatkan begitu banyak kesempatan mengabarkan Injil dan akibatnya seumur hidup kita hanya akan memberitakan Injil ke beberapa orang saja.

 

Dalam dunia kerja, kita mengenal istilah “menjemput bola.” Bagaimanakah dengan pekerjaan Tuhan? Bukanlah kita juga harus menjemput bola? Kita harus berusaha menangkap setiap kesempatan memberitakan Injil dengan tetap setia. Dalam memberitakan Injil, yang terpenting bukan sukses karena orang yang kita Injili mau bertobat, tetapi apakah kita mau setia memberitakan Injil. Tak lama, ketika memberitakan Injil saya ditolak dengan sopan oleh orang yang duduk di sebelah saya (di dalam kereta api). Hal ini bukan masalah yang besar karena bagi yang terpenting adalah saya telah berusaha dengan sopan sehingga tidak menyinggung perasaannya. Mungkin, suatu saat nanti ketika orang lain mengabarkan Injil kepadanya, dia mau menerima Tuhan Yesus.

 

Kedua, memberitakan Injil bukan hanya melalui mulut saja, tetapi juga melalui perbuatan kita. Suster anak saya ternyata banyak bertemu orang Kristen yang baik. Saya pun banyak bertemu orang yang terbuka mendengar Injil karena mereka mempunyai banyak pengalaman baik dengan orang Kristen. Mereka benar-benar seperti tanah yang subur yang siap mendengar Injil. Begitu juga dengan orang di kereta api, bapak tersebut seorang Muslim, tetapi dia mempunyai banyak pengalaman baik dengan keluarga juga temannya yang beragama Kristen, sehingga saat memberitakan traktat, dengan sedikit takut kalau dilihat orang lain, dia bertanya apakah traktat tersebut boleh dia miliki? Puji Tuhan! Sebaliknya saya juga pernah beberapa kali bertemu dengan orang yang sulit menerima Injil. Ternyata mereka mempunyai pengalaman buruk dengan orang Kristen. Ternyata kesaksian hidup sangat penting bagi sekeliling kita. Ada pepatah mengatakan, “Sikap adalah 90 % kesuksesan.” Bagaimanakah sikap kita saat berhubungan dengan karyawan kita, rekan kerja, keluarga, dan teman-teman kita? Apakah kita sudah memancarkan keindahan Tuhan? Biarlah Tuhan memampukan kita menjadi anakNya yang memberitakan Injil, baik melalui mulut maupun melalui kesaksian hidup kita. Soli Deo Gloria.

 

“Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” Yohanes 9:4

 

Sumber: Tell The Truth Edisi 29, Juli 2008, Warta Tim Kerja Penginjilan GRII – Andhika

 

Renungan: 10 Tempat Terburuk Untuk Hidup Sebagai Umat Kristiani 

Wednesday, Feb. 6, 2008 Posted: 7:31:23AM PST

 

Jika anda seorang Kristiani, tempat terburuk untuk hidup di dunia adalah Korea Utara, menurut 2008 World Watch List yang dirilis Open Doors pada Senin lalu. Daftar penyaniayaan tahunan itu menempatkan Korea Utara di tempat No. 1 untuk keenamkalinya berturut-turut. Penangkapan umat Kristiani di tahun 2006 di negara itu lebih banyak dibandingkan tahun 2006, menurut Open Doors.

 

Korea Utara, yang dianggap banyak pihak sebagai rezim paling bengis, warga dilarang keras menyembah allah lain selain agama negara - penyembahan figur diktator Kim Jong Il dan ayahnya yang telah meninggal, Kim Il Sung. Lebih lagi, ke-Kristenan dianggap ancaman serius terhadap kekuasaan rezim itu dan ada banyak laporan umat Kristiani dieksekusi di depan umum, disiksa atau dipenjarakan tanpa batas hanya karena pemerintah menemukan tentang iman mereka.

 

Diperkirakan bahwa setidaknya terdapat 200.000 umat Kristiani bawah tanah dan ada 400.000 sampai 500.000 orang percaya yang secara rahasia mempraktekkan iman mereka di Korea Utara. Setidaknya seperempat umat Kristiani dipenjara di kamp-kamp penjara politik.

 

Di tempat kedua sesudah Korea Utara adalah Kerajaan Saudi Arabia dimana kelompok fundamentalis Wahabi mendominasi masyarakat dan sangat menekan orang-orang percaya. Di bawah penafsiran kaku dari pemerintah terhadap hukum Islam, mereka yang berpindah agama dapat dihukum mati.

 

Mengikuti tempat ketiga adalah tetangga Timur Tenggah yaitu Iran. Meskipun umat Kristiani secara resmi diakui sebagai minoritas agama, namun umat percaya sering menghadapi diskriminasi dan penganiayaan. Islam adalah agama predominan di enam negara teratas: Arab Saudi, Iran, Maldives, Afghanistan, Yemen dan Uzbekistan.

 

Tahun ini, beberapa negara naik ke tangga atas termasuk Bhutan (No. 5, naik dari No. 7), namun sebagian besar dikarenakan penurunan penganiayaan di Somalia dan Yemen.

 

Afghanistan juga naik dari No. 10 ke No. 7 karena penyanderaan kelompok Kristiani Korea Selatan beberapa bulan lalu dan juga beberapa peristiwa yang menyumbang status penganiayaan yang semakin menjadi.

 

Dua negara baru ditambahkan ke daftar 2008: Uzbekistan pada No. 9, naik dari No. 11, dan Cina pada No. 10, naik dari No. 12 tahun lalu.

 

Tiga dari 10 negara tertinggi - Korea Utara, Laos dan Cina – memiliki pemerintahan komunis. Bhutan adalah satu-satunya negara Buddhis yang termasuk dalam daftar tersebut.

 

Peningkatan dalam hak asasi manusia terjadi di Somalia (dari No. 4 ke 12), Vietnam (dari No. 8 to 17), Burma (dari No. 19 to 25), Ethiopia (dari No. 37 to 43) dan Kolombia (dari No. 43 to 50).

 

Ranking World Watch List berdasarkan intensitas penganiayaan yang dihadapi umat Kristiani karena menjalankan iman mereka. Daftar itu dikumpulkan berdasarkan  jawaban dari 50 pertanyaan meliputi berbagai aspek kebebasan beragama yang ditanyakan kepada kontak-kontak pribumi Open Doors, pekerja lapangan dan umat yang teraniaya.

 

Open Doors mendukung Kristiani untuk bergabung dalam kampanye doa untuk Korea Utara dan berpartisipasi dalam Minggu Kebebasan Korea dari 27 April -

3 Mei.

 

2008 World Watch List

 

1. North Korea

2. Saudi Arabia

3. Iran

4. Maldives

5. Bhutan

6. Yemen

7. Afghanistan

8. Laos

9. Uzbekistan

10. China

 

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >