Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
C.S. Lewis Dan Buku Terbaik PDF Print
User Rating: / 0
PoorBest 
Tuesday, 24 February 2009
Pada tahun 2000, majalah Christianity Today melakukan survey tentang “Buku Paling Berpengaruh Abad Ini”:

“Christianity Today mensurvei lebih dari 100 kontributornya dan pemimpin gereja untuk menominasikan sepuluh buku rohani terbaik abad ke-20. Yang Kami maksudkan dengan buku terbaik adalah buu yang tidak hanya  penting ketika pertama kali dipublikasikan, tetapi juga yang terus menerus memberikan kontribusi bagi iman Kristen dan Gereja. Dalam survei ini, kami tidak selalu menyertakan hanya buku-buku yang mengundang persetujuan pembaca tetapi juga buku-buku yang penting untuk dibaca dan digumulkan oleh orang Kristen Injili.

 

Hasil dari survei itu, C.S. Lewis merupakan pengarah yang paling populer jauh melampai yang lainnya dan Mere Christianity adalah buku yang paling sering dinominasikan untuk masuk dalam buku yang paling berpengaruh abad ini. Memang kami dapat menyertakan lebih banyak lagi karya-karya dari Lewis dalam daftar buku-buku paling berpengaruh abad ini, tetapi pada akhirnya kami harus mengatakan: “Cukup sudah; berikan kesempatan bagi pengarang lainnya.”

 

Banyak yang mengatakan bahwa Mere Christianity adalah “buku terbaik tentang dasar-dasar Kristen Ortodoks yang pernah dicetak”

 

C.S. Lewis sendiri sebelumnya adalah seorang atheis yang dalam pencariannya akan kebenaran akhirnya tunduk kepada Kristus. Dan dengan kerinduannya mengejar kebenaran itu, di dalam apologetikanya ia bisa membangun argumentasi-argumentasi iamn yang sangat kuat yang menarik orang-orang tidak percaya kepada Tuhan, diantaranya orang-orang yang sangat cerdas seperti Francis Collins, M.D., Ph.D yang sekarang menjadi Director of the Human Genome Project (www.cslewisinstitute.org/cslewis/testimonials/testimonies.htm)

 

 

Mere Christianity

mereDengan menolak batasan-batasan yang memisahkan banyak denominasi Kekristenan, C.S. Lewis memberikan suatu kesem­patan yang tiada taranya baik kepada orang-orang percaya maupun orang-orang tidak percaya untuk mendengar pembe­laan rasional yang berbobot terhadap iman Kristen. Buku ini merupakan kumpulan dari kebrilianan yang gemilang, yang secara mencolok tetap segar bagi pembaca modern dan pada saat yang sama meneguhkan reputasi C.S. Lewis sebagai salah satu penulis dan pemikir ternama dari zaman kita.

The Problem Of Pain

the.problem.of.painMengapa kita menderita? “Jika Allah itu baik dan maha kuasa, mengapa Ia mengizinkan ciptaan-ciptaan-Nya mengalami penderitaan?” Dan bagaimana dengan penderitaan binatang, yang tidak sepatutnya men- derita dan tidak bisa dijadikan le­bih baik oleh penderitaan? Pemikir Kristen terbesar di zaman kita ini memulai langkah untuk menguraikan isu yang rumit ini. Dengan kekayaan belas kasihan dan wawasannya yang khas, C.S. Lewis menawarkan jawaban-jawaban untuk berbagai per­tanyaan krusial ini dan membagikan pengharapan dan hikmat­nya untuk membantu menyembuhkan dunia yang haus akan pemahaman sejati tentang natur manusia.

The Screwtape Letters

the.screwtape.lettersDidedikasikan untuk sahabatnya, J.R.R. Tolkien (penulis kisah trilogy, The Lord of the Rings), karya besar bersifat menyindir ini telah menghibur dan mencerahkan berjuta-juta pembaca melalui kepiawaian dan penggambaran C. S. Lewis mengenai kehidupan manusia secara ironis dari sudut pandang yang menguntungkan si setan Screwtape

About The Author

cClieve Staples Lewis barangkali adalah pengarang yang paling tenar, karyanya paling banyak dibaca dan paling sering disebut di dunia literatur Kristen modern ini. Sepanjang tahun 1931-1962 ia telah menuliskan 34 buku, belum termasuk yang diterbitkan setelah kematiannya. Bakat menulisnya juga bisa disimak dalam berbagai genre tulisan seperti puisi (Dymer), novel mitos (The Pilgrim's Regress), Teologi populer (Mere Christianity), filsafat (The Abolition Of Man), fiksi luar angkasa (The Ransom Trilogy), dongeng anak-anak (The Chronicles Of Narnia), legenda yang diceritakan kembali (Till We Have Faces), kritik sastra (The Discarded Image), surat (Letters to Malcolm) dan otobiografi (Surprised by Joy). Walau menulis dalam bermacam genre, pesan dan pokok pikiran Lewis selalu konsisten ada di setiap tulisannya.

 

Owen Barfield, salah satu teman dekat Lewis, dimana ia mempersembahkan buku "The Allegory Of Love" kepadanya adalah juga pengacaranya. Suatu saat Lewis menyuruh Barfield untuk mendirikan sebuah badan amal ("The Agape Fund") yang didanai oleh hasil penjualan bukunya. Diperkirakan 90 persen dari pendapatan Lewis disalurkan kepada badan amal itu. Kemurahan hatinya ini bertentangan dengan pendapat George Sayer yang mengatakan bahwa Lewis mewarisi sifat ayahnya yang 'takut bangkrut' dan bahwa ayah dan anak itu 'paling enggan menginvestasikan uangnya.' Tukang kebun Lewis yaitu Fred Paxford (yang menjadi inspirasi karakter Puddlegum dalam buku The Silver Chair), mendapati bahwa dalam wasiatnya, Lewis hanya mewariskan uang senilai 100 pounds. "Hmm, memang spertinya jumlah itu tak akan mampu membawa saya kemana-mana ya?" komentar Paxford. "Tuan Jack", lanjutnya "Dia memang tak pernah banyak memikirkan tentang uang. Pikirannya selalu untuk hal-hal yang lebih tinggi lagi."

 

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >