3. Bukan makanan saja kau perlu; paling perlu firman Allah yang merupakan jaminan hidupmu. Halelu, Haleluya
4. Jika berkumpul dalam nama-Ku dua atau tiga orang. Di situ Aku berada di tengah. Halelu, haleluya!
Karen Lafferty
Nyanyian jemaat kontemporer yang relatif masih muda umurnya ini diciptakan oleh Karen Lafferty, seorang artis dan musisi yang dilahirkan Alamorgodo, New Mexico Amerika Serikat pada tahun 1948. Karen dibesarkan dalam sebuah keluarga Kristen yang taat dan menamatkan studinya dalam bidang pendidikan musik dari Universitas New Mexico pada tahun 1970. Pada awalnya Karen adalah seorang penyanyi night club, namun akhirnya dia meninggalkan profesinya dan menyerahkan hidupnya penuh waktu pada pelayanan. Berikut ini adalah kisah terciptanya lagu "Carilah dulu kerajaan Allah."
Pada suatu saat di tahun 1971, Karen Lafferty mengalami kesulitan keuangan. Pada saat itu sewa rumahnya habis, dan dia juga harus membayar cicilan mobilnya. Karen baru saja meninggalkan pekerjaannya yang menjanjikan secara finansial sebagai penyanyi di nightclub, dan memenuhi panggilanya dalam pelayanan. Pada saat itu tabungannya sudah habis, sementara tagihannya sudah jatuh tempo. Dia mulai berusaha keras menelpon orang-orang untuk menawarkan diri mengajar gitar secara privat, namun saat itu dia tidak menemukannya. Dia tidak mau kembali menjadi penyanyi nightclub, karena saat itu Karen berusaha mencari pekerjaan yang dapat memberinya penghasilan namun tidak menghalanginya dalam keterlibatannya dalam pelayanan. Semua usaha sudah dilakukannya namun sepertinya semuanya tertutup bagi Karen.
Malam itu Karen pergi ke sebuah pemahaman Alkitab. Pendeta saat itu membahas bagian Alkitab dari Matius 6. Karen sangat terkesan ketika membaca ayat 33 "Carilah dahulu kerajaan Allah..." Dia berpikir inilah jawaban Tuhan atas permasalahannya. Namun ketika ia pulang, sewa rumahnya tetap belum terbayarkan namun sekarang ia memiliki sukacita dalam hatinya. Karen mulai memetik gitarnya dan menyanyikan Matius 6:33 dan menambahkan descant "Haleluia" pada lagu itu.
Karen membagikan lagu barunya pada sebuah kebaktian kaum muda di Kapel Calvary. Lagu ini ternyata sangat mudah dipelajari dan diingat sehingga para peserta yang berasal dari berbagai negara terkesan dan membawa lagu ini ke negara asal mereka masing-masing. Keesokan harinya ketika dia bangun, sewa rumahnya tetap belum bisa terbayarkan, namun pada hari itu dia menerima sebauah chek yang tidak hanya cukup untuk membayar sewa rumahnya dan cicilan mobilnya namun juga untuk membiayai kursus alkitab yang telah lama dia ingin ikuti.
Tahun berikutnya Karen merekam lagu sederhananya itu pada sebuah album dari perusahaan rekaman Maranatha yang saat itu baru memulai usahanya. Berjalannya waktu membuat lagu "Carilah Dahulu Kerajaan Allah" ini menjadi populer di seluruh dunia. Dan sesuai dengan janji Allah dalam Alkitab, dan ketaatan Karen terhadap firman Tuhan yang ia tulis dalam bentuk lagu, royaliti dari lagu "Carilah Dahulu Kerajaan Allah" telah memberikan 80% pendapatannya sebagai pelayan musik selama lebih dari 30 tahun.
Sepanjang pelayanannya sebagai musisi kristen, Karen terah mengarang banyak lagu, namun justru lagu yang sangat sederhana ini menjadi lagu kesukaan orang Kristen hampir di semua denominasi yang ada. "Lagu ini adalah lagu paling sederhana yang pernah saya ciptakan," ujar Karen, "Sebenarnya setiap orang juga juga dapat menulisnya. Saya bersyukur kepada Allah yang memberikan anugerah sehingga saya dapat menulisnya." (Hymn Of The Week - Warta Jemaat, 14 september 2008 GKI Serpong)
* * * * *
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7)