Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Jalan Bersama Yesus Menuju Yerusalem Baru 1 PDF Print
User Rating: / 1
PoorBest 
Friday, 07 June 2013

Seperti biasa saya sedang melakukan penyembahan dalam jam-jam pertemuan saya dengan Tuhan yang saya sembah.

Saya sedang terus menaikkan lagu-lagu pengagungan. Ketika 15 menit kemudian saya berkata dalam hati saya merasa seperti berada di surga. Otak saya berpikir mungkin maksud hati saya berkata seperti itu karena merasakan hadirat Tuhan. Tapi ternyata bukan itu yang dimaksud!

Detik berikutnya saya sudah berada di awan-awan. Awan itu menguak sendiri. Dan kemudian ketika saya melihat ke depan, ada pintu gerbang. Yang saya lihat terbuat dari besi, putih warnanya. Tidak lama kemudian pintu gerbang itu terbuka sendiri. Lebar. Dari dalam keluar seseorang. Langsung saya mengenali ! Dia adalah.... Yesus!

Tidak ada yang mengikuti. Tidak ada siapa-siapa. Cuma Yesus sendiri yang keluar dari pintu gerbang yang terbuka lebar itu. Yesus berdiri dekat pintu gerbang itu. Dia melihat ke arah saya. Tersenyum dan begitu tenang! Ketenangan itu bisa saya lihat sangat memancar dari wajahNya. Sampai akhirnya sayapun bisa merasakan kelembutan. Karena ketenanganNya yang sangat tenang itu. Pada saat yang bersamaan sebenarnya saya masih belum mengerti apa yang sedang terjadi! Saya masih terbengong-bengong dan masih terus berusaha mencerna di dalam otak saya mencoba untuk mengerti apa yang sedang terjadi!

Sementara itu, saya melihat ke arah Yesus. Dia membuat gerakan telapak tangan kananNya terbuka mempersilakan saya masuk. Saya yang masih belum mengerti apa yang sedang terjadi, mulai melangkahkan kaki saya perlahan mendekati pintu gerbang itu.

Ketika berada persis di bawah pintu gerbang itulah saya baru menyadari betapa pintu gerbang itu sebenarnya sangaaaat tinggi dan begitu kokoh! Sesuatu yang tadinya saya lihat sebagai pintu biasa saja kalau dari jarak saya berdiri sebelumnya.

Saya melangkah masuk perlahan-lahan. Yesus terus menunggu saya dengan sabar yang memang karena masih terus terbengong-bengong dengan apa yang saya lihat dan masih sangat memerlukan waktu untuk beradaptasi mengakibatkan saya berjalan amat pelan. Yesus mengikuti di belakang saya dengan sikap sabar. Segera setelah Yesus masuk mengikuti saya yang sudah berada di dalam, maka pintu gerbang itu menutup sendiri dengan perlahan.

Di dalam, saya melihat sebuah taman. Tidak begitu bagus keadaannya. Cenderung biasa saja keadaannya menurut saya. Ada beberapa pohon. Tidak begitu banyak. Untuk lebih mendetailnya saya tidak begitu memperhatikan karena memang keadaannya yang tidak begitu indah untuk dilihat.

Perhatian atau fokus saya entah bagaimana tetap bisa saya arahkan Cuma ke Yesus! Saya sama sekali tidak terganggu dengan keadaan sekeliling saya. Saya mulai menyanyi dan menari. Saya memberikan lagu-lagu pujian pernyataan cinta saya yang dalam untuk Yesus. Lewat lagu itu saya menyatakan isi hati saya untuk Yesus sebagai Pribadi yang saya puja, yang saya kagumi dan yang satu-satunya menjadi pujaan dan pusat kehidupan saya. Saya juga menyatakan kalau saya sudah begitu rindu untuk segera bertemu denganNya

Sementara saya terus memuji Yesus dengan nyanyian pernyataan cinta dan melakukan gerakan-gerakan penyembahan kepadaNya sebagai Pribadi yang adalah juga seorang Raja, perlahan baju yang saya pakai, berubah. Dari yang tadinya Cuma baju panjang biasa, berubah perlahan menjadi baju pengantin berwrana putih bersih. Lengkap dengan penutup kepala yang panjang menjuntai. Ditambah dengan 1 mahkota. Cantik sekali!

Saya terus menari-nari sambil sesekali melakukan gerakan penyembahan kepada Yesus. Yesus sendiri saya bisa menangkap sangat menikmati pujian-pujian yang saya beri ke Dia. BibirNya terus tersenyum. Matanya tidak berkedip dan tidak teralihkan dari menatap saya. Begitu tenang dan lembut yang bisa saya rasakan memancar keluar. Dan akhirnya saya mengakhiri pujian penyembahan dan tarian saya ke Yesus dengan sikap badan menyembah.

Giliran Yesus menyanyi sekarang! Dia menyanyikan 1 lagu dengan kata-kata yang diulang terus menerus. “Come unto Me! All ye! Take My yoke upon you! And I will give you rest”! Suaranya berat, lembut dan tenang sekali! Begitu merdu! Betul-betul suara seorang laki-laki sejati! Ada nada kasih yang tulus keluar dari suaraNya itu. Suara seorang Mempelai laki2 yang rindu terhadap mempelai wanitaNya. Tapi juga ada rasa rindu sebagai seorang Bapa kepada anakNya.

Saya tidak tahan merasakan gejolak perasaan cinta dan rindu yang begitu dalam dari Yesus. Dan saya menangis, merasakan sesak di dada ini, karena bisa merasakan rasa cinta yang begitu besar dariNya untuk mereka yang dikasihiNya.

Ketika Yesus mengakhiri laguNya, Dia berdiri dibawah sebuah pohon. Saya mengikutiNya dan membuat sikap badan yang berlutut membungkuk menyembah kepadaNya. Yesus menghampiri dan menyentuh kedua pundak saya dengan ujung jariNya meminta saya bangun.

Saya bangun berdiri dan Yesus menyodorkan tangan kananNya untuk saya pegang. Ketika saya melihat telapak tangan itu, saya kaget bercampur sedih. Ada lubang yg cukup besar dan dalam tepat di tengah telapak tangan itu. Saya menangis tidak tahan melihat pemandangan itu.

Saya sambut tangan itu. Saya pegang dengan tangan kiri saya. Yesus memegang tangan saya dengan tangan kananNya yang berlobang paku itu. Saya masih menangis tapi harus menguatkan hati untuk ikut jalan bersamaNya. Karena Yesus dengan tanpa banyak bicara tapi dengan gerakan tanganNya saya tau Dia ingin saya segera jalan bersama Dia.

Saya dan Yesus berjalan bergandengan tangan. Di jalan yang tidak begtu besar. Kiri kanan jalan masih belum indah pemandangannya seperti padang rumput yang tidak subur.

Kami terus berjalan. Tidak lama Yesus berhenti berjalan dan Dia memperlihatkan kepada saya “dunia”. Dunia dalam keadaan gelap kelabu. Saya menangis karena bisa merasakan cintaNya yang begitu besar buat dunia ini tapi tidak dihiraukan. CintaNya bertepuk sebelah tangan. Saya juga menangis karena tau dalam hati saya mengatakan dunia sedang menuju pada kebinasaannya.

Kami terus berjalan. Sambil berjalan lagi-lagi saya melihat baju pengantin yang saya pakai berubah pelan-pelan menjadi baju seorang putri kerajaan. Panjang dan indah! Berwarna biru keunguan! Rambut sayapun tatanannya berubah menjadi indah. Persis dandanan seorang putri! Cantik dan bersih!

Di kejauhan saya melihat nampak bangunan gedung-gedung yang berbentuk seperti kotak-kotak. Seperti sebuah kota. Dikelilingi oleh pagar yang seperti tembok kalau dari kejauhan. Keliatanya kami hendak berjalan menuju ke kota itu.

Selanjutnya entah bagaimana kota yang tadinya masih terlihat jauh untuk dicapai, tiba-tiba sudah di depan mata. Hati saya langsung memahami perbedaan waktu yang berlaku di dunia dan di alam roh yang memang sangat berbanding jauh. Seperti yang dikatakan di alkitab. Dan lagi karena saya berjalan bersama Yesus, maka tidak ada waktu dan ruang yang bisa menghalangi.

Yesus dan saya akhirnya sampai tepat di depan kota itu. Kira-kira 100 meter jaraknya dari pintu gerbang kota itu. Kami berdiri tepat di depannya. Ketika saya mulai perhatikan ternyata bangunan-bangunan di kota itu mengeluarkan cahaya kelap kelip. Sampai saya berpikir apa tembok bangunan itu terbuat dari permata atau berlian sampai ada kilauan yang memancar keluar? Saya juga perhatikan ternyata tembok yang menjadi batas kota itu sangat tinggi dan kokoh. Pintu gerbangnya sangat besar dan kokoh. Ada 6 malaikat yang menjaga di pintu gerbang itu tepat di depannya.

Saya bertanya-tanya dalam hati kota apa ini? Segera hati saya menjawab “Ini Yerusalem Baru!” Saya kaget dengan jawaban itu. Kemudian tiba-tiba hati saya  berkata “Mami ada di dalam!” “Sebentar lagi ketemu mami!” Saya menangis sejadi-jadinya! Karena rasa rindu yang memang sudah lama ada di hati ini untuk bertemu mami yang sudah dibawa pulang lebih dulu oleh Yesus.

Saya menengok ke belakang ke sebelah kiri. Ke arah Yesus. Yesus berdiri terus menunggu saya dengan sabar yang masih terus bingung dengan keadaan yang saya lihat. Dan juga yang sedang meluap dengan rasa sedih campur gembira karena tau apa yang akan segera terjadi begitu masuk ke dalam.

Yesus menganggukan kepala dengan lembut mengiyakan sambil tersenyum, tau dengan apa yang hati saya katakan yang berhubungan dengan mami.

Tidak lama kemudian Yesus mengajak saya masuk ke dalam kota itu. Ketika melewati para malaikat penjaga itu, saya melihat para malaikat itu membungkukan badan memberi hormat untuk Yesus. Saya kagum dengan pemandangan itu. Para malaikat menyembah Yesus. Sementara saya berjalan bersama Yesus. Saya merasa terangkat karena Yesus.

Pintu gerbang terbuka kami masuk bersamaan dan pintu langsung tertutup kembali. Sampai di dalam, tiba-tiba saya merasa seperti mau terpeleset. Saya berusaha berdiri. Tapi sesaat kemudian saya seperti merasa terbang di awan-awan. Setelah saya perhatikan ternyata itu karena efek dari lantai yang saya injak. Lantai itu sangat transparan! Sampai tembus pandang ke bawah. Sangat bening. Saya bisa melihat awan-awan di bawah. Saya sungguh terkagum-kagum melihatnya! Yesus terus menunggu saya dengan sabar yang masih dalam keadaan terus menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi yang saya lihat dan saya alami.

Sesudah saya bisa berdiri dengan baik, saya merasakan Yesus masih hendak terus mengajak saya untuk masuk ke dalam bagian kota itu lebih jauh lagi. Dan saya tau saya sudah ada di dalam “Yerusalem Baru” dan bersama Yesus! Saya sangat berbahagia menyadari hal ini. Sampai di sini berhenti perjalanan saya bersama Yesus yang sudah ada di dalam kota yang saya tau nanti akan menjadi tempat tinggal saya. Dan saya akan menjadi warga negara kota itu.

Note:

-      Sewaktu saya sedang memberikan pujian pengagungan sambil menari dan kemudian baju yang saya pakai berubah menjadi baju pengantin dan Yesus begitu menikmatinya ; Roh Kudus memberitahu saya satu keadaan tentang Yesus :

Sebenarnya setiap kali ada mempelaiNya yang sedang memberikan pujian ungkapan cinta yang dalam dan tulus, maka Yesus bisa melupakan kesedihanNya sejenak untuk dunia yang akan binasa ini

-      Baju yang berubah dari baju biasa menjadi baju pengantin wanita melambangkan pribadi yang sudah menjadi mempelai wanita karena rasa rindu yang begitu mendalam untuk segera bertemu dengan sang Mempelai pria

-      Keadaan taman dari pintu gerbang yang pertama yang keadaannya tidak indah, yang biasa saja melambangkan masih ada di dunia yang memang sebenarnya tidak indah. Tapi ada pribadi Yesus yang hadir yang menjadikan suasana menjadi hangat dan penuh cinta. Dan sementara masih di dunia inilah kita seharusnya sudah membina hubungan yang intim dengan Yesus.

-      Yesus memegang tangan saya dengan tangan kananNya sesuai yg disebutkan dalam alkitab, bahwa Yesus memegang kita dengan tangan kananNya, menggandeng tangan kita, berjalan bersama menuju “Yerusalem Baru” ~~ WAHYU 21: 10-27

-      Sementara dalam perjalanan menuju Yerusalem Baru, kita makin diubahkan menjadi putri yang didandani semakin menjadi cantik. Menuju masuk ke Kerajaan Bapa.

-      Kata-kata Yesus dalam lagunya  yang mengatakan “Come unto Me! All ye! Dimaksudkan supaya kita datang dengan segala keberadaan kita secara terbuka penuh di hadapan Yesus! Jangan ada yang ditutup-tutupi. Datang dengan apa adanya kita! Jujur dan tulus!

Oleh: Martha H. Purwadi

Sumber: http://www.im-777.com/artikel/visi/jalan-bersama-yesus-menuju-yerusalem-baru

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >