Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Emangnya Aku Barang Mainan? PDF Print
User Rating: / 0
PoorBest 
Friday, 10 August 2007

Kau tidak berhak mengatur aku, Akulah yang berhak di rumah ini. Kau adalah perempuan yang sudah menjadi isteriku. Jadi apa yang kukatakan, kamu harus lakukan. Sayalah yang berhak mengatur kamu. Aku adalah suamimu. Kalau kamu nggak senang bersamaku, keluar saja dari rumah ini.


Muak aku melihat wajahmu dengan cara-caramu mengatur saya. Mentang-mentang orangtuamu orang kaya, kau mau mengatur kami?  Hah...Sorry aja....demikianlah Richard memarahi istrinya yang bernama Berly.

Baik...kalau maumu begitu..saya akan pergi kerumah orangtuaku.. .tanpa kau, saya mampu hidup koq. Terus terang, aku nggak suka punya suami yang seenak udel, kasar, pemarah, suka memukul isteri. Emangnya aku barang mainan? Kamu tidak ada apa-apanya bagi saya, balas Berly menjawab suaminya.

 

Tak pelak lagi Richard melayangkan tamparan kemuka isterinya berkali-kali. Berly tidak mau kalah membalas dengan mengatakan kata-kata menghina hingga melebar ke penghinaan orangtua Richard. Pertengkara n-pertengkaran setiap hari terjadi dan setiap pertengkaran Rihard memberi bogem ke muka Berly. Tak tahan menahan siksaan suaminya, Berlypun bertekad meninggalkan rumah mertuanya dan pulang ke rumah orangtuanya.

Melihat muka Berly yang berantakan, orangtua nya marah dan menyarankan putrinya mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Ahirnya pengadilan mengabulkan permohonan cerai. Merekapun resmi bercerai setelah menikah  selama dua bulan saja. Sungguh tragis nasib pasangan muda ini berahir dengan perceraian. Padahal mereka itu sudah diberkati di gereja dan pesta adat juga berlangsung dengan meriah. Mental mereka tidak cukup kuat menghadapi masalah-masalah yang timbul dalam pernikahan.

Peristiwa yang dialami Richard ini membuat ayahnya dirundung duka dan merasa malu terhadap lingkungan keluarga. Richard adalah anak laki-laki satu-satunya.


Suatu ketika orangtuanya menginginkan agar Richard segera menikah, berhubung umur orangtuanya sudah 62 tahun.Didalam suatu pesta Richard berkenalan dengan Berly. Sebulan setelah berkenalan dan merasa cocok merekapun sepakat untuk menikah. Kondisi ekonomi yang cukup jauh antara Berly dan Richard bukan penghalang dalam pernikahan mereka. Setelah acara pemberkatan nikah dan adat terlaksana dengan baik. Keluarga Richard memboyong sang menantu perempuan kerumahnya. Mereka menginginkan agar Richard dan isterinya tinggal bersama mereka. Karena Richard adalah anak laki-laki satu-satunya. Keinginan baik tidak selamanya membawa kebaikan bagi pasangan muda ini.

Melihat kondisi keluarga Richard yang tidak teratur seperti suka main judi, mabuk-mabukkan dan pulang malam, maka Berly membuat peraturan dirumah. Dia membuat aturan yang ketat seperti waktu tidur, makan, mengurus kebersihan rumah dll. Pokoknya, siapapun yang berada di rumah itu dia coba untuk hidup teratur termasuk makanan untuk mertuanya.Dia tidak sungkan-sungkan menegor siapapun dirumah itu bila dilihatnya tidak benar, termasuk mertuanya.


Ternyata suasana yang baru itu membuat seisi rumah merasa diatur dan tidak suka terhadap Berly. Mereka mengadu ke Richard agar menegur isterinya.


Mereka menyalahkan Berly yang sok kuasa dan sok mengatur. Hati Richard panas mendengar laporan tentang isterinya. Sebenarny a Berly membuat aturan tersebut sangat baik, tetapi keluarga Richard tidak mau mengikutinya. Dalam keluarga tersebut masih ada pemikiran bahwa perempuan tidak berhak mengatur. Jadi mereka tersinggung berhubung yang punya peranan adalah isteri Richard.

Suatu ketika suaminya pulang larut malam, kejadiannya kira-kira jam 02 dini hari. Papa koq terlambat, darimana saja? Rupanya pertanyaan demikian membuat Richard emosi, apalagi setelah mendengar laporan seisi rumah kepadanya. Dia langsung memukul isterinya.


Mulai saat itu hubungan mereka tidak harmonis lagi. Bila terjadi pertengkaran, maka tangan Richard melayang. Berly tidak tahan mengalami siksaan, akhirnya dia minta cerai. Maksud hati memperbaiki sifat-sifat buruk suaminya dan seisi rumah tetapi siksaanlah yang diterima.


Richard yang super ego sangat disayangkan tidak mampu menerima perobahan-perobahan yang positif oleh isterinya..

Setelah Berly meninggalkan Richard dan Hukum dunia memutuskan mereka cerai maka Richard menikah lagi tanpa acara adat.


Peristiwa diatas membuat orangtua Richard merasa malu sehingga dia menjadi Stress yang mengakibatkan jatuh sakit.


Suatu pagi dia merasa sakit perut yang parah,dan dibawa ke Rumahsakit Tebet. Pada saat pemeriksaan berlangsung sang ayah menghembuskan nafas terahir dan meninggal dunia. Menurut diagnosa dokter,usus duabelas beliau membusuk dan pecah. Semoga pengalaman diatas menjadi bahan pelajaran buat kita semua.

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >