Hamba Tuhan
Login





Lost Password?
No account yet? Register
Find Us on Facebook
Shalom, bagaimana kabar Anda hari ini? Silahkan login atau register.
Keajaiban Nyanyian Seorang Kakak PDF Print
User Rating: / 5
PoorBest 
Thursday, 30 August 2007

Ketika Karen mengetahui bahwa dia sedang mengandung, ia segera mempersiapkan anaknya, Michael agar dapat menerima adiknya. Mereka tahu bahwa yang akan lahir adalah bayi perempuan. Hari demi hari, malam demi malam, Michael bernyanyi untuk adiknya yang masih di kandungan. Ia sedang membangun hubungan kasih sayang dengan adiknya yang belum terlahir ke dunia.

 

Kehamilan berjalan dengan baik. Pada saatnya, tanda-tanda persalinanpun muncul. Karen berjuang untuk melahirkan anaknya, menit demi menitpun berlalu. Tapi komplikasi serius muncul dan Karen pun berjuang dengan sekuat tenaga.

 

Akhirnya, setelah perjuangan panjang, adik Michael pun lahir. Tapi kondisinya tidaklah menyenangkan. Seiring dengan suara sirene yang melengking di kegelapan malam, ambulans mengebut menuju ke bagian Perawatan Intensif bagi Bayi yang baru dilahirkan di Rumah Sakit St Mary, Knoxville,Tennessee.

Hari demi hari berlalu, dan keadaan si kecil tidak juga kunjung membaik.Dokter spesialis anak dengan halus memberitahukan kedua orang tuanya,"Hanya ada sedikit sekali harapan bahwa ia akan membaik." Karen dan suaminya telah menghubungi bagian pemakaman untuk mengatur upacara.  Mereka sebenarnya telah menyiapkan satu ruang khusus bagi si buah hati tersayang, tapi yang kini mereka hadapi adalah rencana pemakamannya.

 

Michael, bagaimanapun, terus meminta kedua orang tuanya agar dia diperbolehkan untuk ikut menjenguk sang adik. "Saya ingin bernyanyi untuknya," ucapnya terus. Minggu  Kedua di ruang perawatan intensif sudah seperti suasana di pemakaman. Michael menuntut terus untuk bernyanyi bagi adiknya, tetapi anak-anak tidak pernah diperbolehkan untuk masuk ke ruang perawatan intensif.

 

Karen akhirnya membulatkan tekad. Bagaimanapun juga caranya, ia akan membawa Michael menemui adiknya. Jika ia tidak menemui adiknya sekarang, mungkin ia tidak akan pernah bertemu lagi dengannya untuk selama-lamanya.

 

Maka Karen berusaha secara diam-diam membawa Michael ke dalam. Sayangnya, kepala perawat memergoki mereka dan berkata, "Bawa anak ini keluar segera !Anak-anak tidak boleh masuk ke sini."

 

Karen dengan berani berkata, "Ia tidak akan pergi sebelum bernyanyi untuk adiknya!". Karen menggandeng Michael menuju sisi adiknya. Ia menatap adiknya yang mungil yang telah kehilangan daya juang untuk hidup. Sesaat kemudian, ia mulai menyanyi. Dengan suara murni yang keluar dari hati tulus seorang anak berusia 3 tahun, Michael bernyanyi :

 

"Kamulah cahaya mentariku, satu-satunya cahaya mentariku, kamu membuatku bahagia ketika langit kelabu."

Tiba-tiba gadis kecil itu terlihat memberikan respon. Denyut nadinya mulai tenang dan teratur.

"Teruslah bernyanyi, Michael," dorong Karen dengan air mata tertahan.

"Kamu tidak pernah tahu sayangku, betapa aku mencintaimu, tolong jangan ambil cahaya mentariku."

 

Saat Michael bernyanyi untuk adiknya, nafas sang bayi yang berat dan tidak teratur mulai tenang.

"Teruslah bernyanyi sayangku!!"

"Malam itu, sayangku, ketika saya sedang berbaring, saya bermimpi menggandengmu di tanganku."

Adik kecil Michael tampak mulai tenang dan santai beristirahat.

"Teruslah bernyanyi, Michael." Air mata sekarang menetes di pipi kepala perawat. Karen sangat senang, harapannya pun mulai membesar.

"Kamulah cahaya mentariku, satu-satunya cahaya mentariku. Tolong jangan ambil cahaya mentariku.."

 

Keesokan harinya.. ya benar-benar di keesokan harinya, gadis mungil itu sudah membaik dan dapat pulang ke rumah! Majalah Woman's Day menyebutnya "Keajaiban Nyanyian Seorang Kakak."

 

Staf medis hanya menyebutnya keajaiban.

Karen menyebutnya keajaiban dari kasih Tuhan!

 

Comments
Add NewSearch
Write comment
Name:
Subject:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Security Image
Please input the anti-spam code that you can read in the image.
 
< Prev   Next >